Migrasi Itu Soal Orang, Bukan Cuma Teknologi

im root

June 4, 2025

Migrasi Itu Soal Orang, Bukan Cuma Teknologi

“Ketika kami memutuskan untuk memindahkan sistem SAP dari on-prem ke cloud, saya kira tantangan terbesarnya adalah bandwidth, IOPS, dan konfigurasi instance. Ternyata, yang paling menantang adalah manusia.”

Dalam dunia IT, kita sering berpikir bahwa migrasi adalah soal teknis. Kita sibuk membahas spesifikasi server, kompatibilitas OS, tuning database, dan skenario failover. Tapi, di balik semua itu, ada satu aspek yang kadang terlewat: orang-orang yang menjalankan dan menggunakan sistem itu setiap hari.

Teknologi Bisa Dipelajari, Tapi Adaptasi Butuh Waktu

Ketika tim kami melakukan migrasi SAP ECC 6 dari server fisik ke AWS, kami menghabiskan waktu berminggu-minggu merancang arsitektur cloud, konfigurasi EC2, optimasi disk DB2, dan backup strategy. Semua terasa siap. Tapi saat sistem cloud sudah up, tantangan sesungguhnya muncul:

  • End-user bingung dengan perubahan akses.
  • Manajemen mengharapkan sistem berjalan lebih cepat, tanpa memahami latency internet vs LAN on-prem.
  • Tim support harus bekerja lebih responsif karena user sekarang punya ekspektasi “cloud itu harus cepat dan stabil.”

Perubahan Butuh Komunikasi, Bukan Cuma Dokumentasi

Saya belajar bahwa transparansi dan komunikasi selama proses migrasi jauh lebih penting daripada sekadar SOP dan dokumentasi teknis. Beberapa hal sederhana yang kami lakukan tapi sangat membantu:

  • Sosialisasi perubahan sistem lewat sesi informal dan WhatsApp grup.
  • Melibatkan user dalam UAT (User Acceptance Test), meskipun hanya sebatas nyoba

Karena kalau user merasa dilibatkan, mereka akan lebih mudah menerima perubahan.

Migrasi Adalah Proses Emosional

Buat banyak orang, sistem lama bukan cuma tools — tapi sudah jadi bagian dari rutinitas dan rasa nyaman. Tiba-tiba semuanya berubah: tombolnya beda, tampilannya beda, loadingnya beda.

Sama seperti pindah rumah, ada rasa kehilangan, adaptasi, dan akhirnya penerimaan. Proses ini bukan cuma teknis, tapi juga emosional. Dan di situlah saya harus belajar menjadi lebih humanis.

Jangan Lupakan Faktor Manusia

Di balik semua VM, instance, dan konfigurasi subnet, ada orang-orang yang butuh dibimbing dan dipahami. Migrasi bukan hanya soal memindahkan sistem, tapi juga soal memindahkan mindset dan kebiasaan.

Dan ketika kita bisa mengelola perubahan itu dengan hati, bukan hanya dengan script, maka migrasi bukan cuma berhasil — tapi benar-benar bermakna.

Leave a Comment