Cara Menggunakan Shell Script untuk Administrasi Server

im root

June 9, 2025

Cara Menggunakan Shell Script untuk Administrasi Server

Sebagai sysadmin pemula, kamu mungkin sudah sering berinteraksi dengan terminal Linux. Tapi, tahukah kamu bahwa banyak pekerjaan repetitif bisa diotomatisasi hanya dengan beberapa baris shell script?

Shell script adalah salah satu alat paling sederhana namun powerful dalam dunia administrasi server. Artikel ini akan membahas dasar penggunaan shell script untuk otomasi tugas-tugas umum, lengkap dengan contoh yang bisa langsung kamu praktikkan.

Apa Itu Shell Script?

Shell script adalah kumpulan perintah Linux yang ditulis dalam sebuah file teks dan dieksekusi oleh shell (misalnya Bash). Alih-alih mengetik satu per satu perintah, kamu bisa menuliskannya dalam sebuah script dan menjalankannya kapan saja.

Mengapa Shell Script Penting bagi Sysadmin?

Sebagai sysadmin, kamu bertanggung jawab atas:

  • Monitoring server
  • Backup data
  • Rotasi log
  • Pembersihan file sementara
  • Otomasi update sistem

Bayangkan jika semua itu bisa dilakukan otomatis. Di sinilah shell script menjadi sahabat terbaikmu.


Contoh Penggunaan Shell Script dalam Administrasi Server

Berikut beberapa contoh praktis yang sering digunakan oleh sysadmin pemula hingga menengah.


1. Script Backup Otomatis Folder Tertentu

bashCopyEdit#!/bin/bash

# Nama direktori yang akan dibackup
SOURCE="/var/www/html"
# Lokasi hasil backup
DEST="/backup"
# Format nama file backup: html_backup_2025-06-08.tar.gz
DATE=$(date +%F)
FILENAME="html_backup_$DATE.tar.gz"

# Membuat backup
tar -czf $DEST/$FILENAME $SOURCE

# Output log
echo "Backup selesai: $DEST/$FILENAME"

Tips: Simpan script ini sebagai backup.sh, lalu jadwalkan dengan crontab agar berjalan otomatis tiap hari.


2. Script Monitoring Penggunaan Disk

bashCopyEdit#!/bin/bash

THRESHOLD=80

# Ambil informasi disk usage
USAGE=$(df / | grep / | awk '{ print $5 }' | sed 's/%//g')

if [ $USAGE -gt $THRESHOLD ]; then
  echo "Peringatan: Penggunaan disk mencapai ${USAGE}%"
  # Kirim email atau log ke file
fi

Cocok untuk mencegah server kehabisan ruang penyimpanan tiba-tiba.


3. Script Update Sistem Otomatis

bashCopyEdit#!/bin/bash

# Update dan upgrade paket
sudo apt update && sudo apt upgrade -y

# Output log
echo "Update sistem selesai pada $(date)"

Buat script ini berjalan mingguan dengan crontab -e.


Menjadwalkan Script dengan Crontab

Untuk menjadwalkan script agar berjalan otomatis, gunakan perintah berikut:

bashCopyEditcrontab -e

Lalu tambahkan baris ini (contoh: backup tiap malam jam 2):

bashCopyEdit0 2 * * * /bin/bash /home/ubuntu/backup.sh

Tips Menulis Shell Script yang Baik

  • Tambahkan komentar agar script mudah dipahami.
  • Gunakan pengecekan kondisi (if, else) untuk fleksibilitas.
  • Selalu tes script di environment yang aman.
  • Simpan log hasil eksekusi agar mudah ditelusuri jika ada error.

Shell script mungkin tampak sederhana, tapi kemampuannya dalam menghemat waktu dan menghindari kesalahan manusia sangat besar. Sebagai sysadmin pemula, menguasai shell script akan memberikan kamu keunggulan dalam menangani server secara efisien dan profesional.

Leave a Comment